Aksara jawa
Aksara Hanacaraka memiliki 20 huruf dasar, 20 huruf pasangan yang berfungsi menutup bunyi vokal, 8 huruf “utama” (aksara murda, ada yang tidak berpasangan), 8 pasangan huruf utama, lima aksara swara (huruf vokal depan), lima aksara rekan dan lima pasangannya, beberapa sandhangan sebagai pengatur vokal, beberapa huruf khusus, beberapa tanda baca, dan beberapa tanda pengatur tata penulisan (pada). 1. Huruf Dasar (Aksara Nglegena) Aksara Nglegena adalah aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata atau biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga

2.
Huruf Pasangan (Aksara Pasangan) Aksara pasangan dipakai untuk menekan
vokal konsonan di depannya. Misal, untuk menuliskan mangan sega (makan
nasi) akan diperlukan pasangan untuk “se” agar “n” pada mangan tidak
bersuara. Tanpa pasangan “s” tulisan akan terbaca manganasega (makanlah
nasi). Berikut daftar Aksara Pasangan:

3.
Huruf Utama (Aksara Murda) Aksara Murda yang digunakan untuk menuliskan
awal kalimat dan kata yang menunjukkan nama diri, gelar, kota, lembaga,
dan nama-nama lain yang kalau dalam Bahasa Indonesia kita gunakan huruf
besar. Berikut Aksara Murda serta Pasangan Murda:

Sampai
disini sebetulnya sudah bisa langsung dicoba dan biasanya dianggap
sah-sah saja tanpa tambahan aksara-aksara yang lain (seperti kutulis di
bawah). Karena yang berikutnya rada riweuh juga mempelajarinya. 4. Huruf
Vokal Mandiri (Aksara Swara) Aksara swara adalah huruf hidup atau vokal
utama: A, I, U, E, O dalam kalimat. Biasanya digunakan pada awal
kalimat atau untuk nama dengan awalan vokal yang mengharuskan
penggunakan huruf besar.

5.
Huruf vokal tidak mandiri (Sandhangan) Berbeda dengan Aksara Swara,
Sandangan digunakan untuk vokal yang berada di tengah kata, dibedakan
termasuk berdasarkan cara bacanya.

6. Huruf tambahan (Aksara Rekan) Aksara Rekan adalah huruf yang berasal dari serapan bahasa asing, yaitu: kh, f, dz, gh, z

7.
Tanda Baca (Pratandha) Dalam penulisan kalimat dalam Aksara Jawa
dibutuhkan pula pembubuhan tanda baca, yang berbeda-beda dalam
penggunaannya.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMatur nuwun
BalasHapus